Pada tanggal 21 Februari 2025, SMAN 1 Tambakboyo mengadakan kegiatan pembuatan pupuk kompos dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Adiwiyata yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dalam mengelola sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Wahyu Aditia Nugraha dari kelas XI-4 menjelaskan bahwa proses pembuatan pupuk kompos diawali dengan pengumpulan bahan-bahan organik seperti daun kering.
"Pertama, kita mengumpulkan daun kering lalu memotongnya menjadi bagian kecil agar lebih mudah terurai. Kemudian, bahan ini ditumpuk secara bergantian dengan tanah di dalam kotak yang sudah disediakan di depan kelas. Setelah itu, kita menyiramkan air dan menambahkan cairan EM4 untuk mempercepat proses fermentasi," jelas Wahyu.
Irsya Vanya Aviatul Rosyadah dari kelas XI-3 menambahkan bahwa kelembapan sangat penting dalam proses pembuatan pupuk kompos.
“Setelah bahan-bahan dicampur, kita memastikan kelembapannya tetap terjaga dengan menyiram air secukupnya agar fermentasi berjalan optimal. Cairan EM4 juga berperan dalam mempercepat penguraian bahan organik oleh bakteri,” kata Irsya.
Menurut Wahyu, pupuk kompos memiliki manfaat besar bagi lingkungan sekolah, terutama dalam menyuburkan tanaman.
“Pupuk kompos ini bisa menjadikan tanaman lebih subur, sehingga lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan rindang. Selain itu, program ini juga mendukung SMAN 1 Tambakboyo dalam mencapai predikat Adiwiyata Mandiri,” ujarnya.
Irsya menambahkan bahwa dengan adanya program ini, siswa diharapkan lebih peduli terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan sekitar.
“Program ini bisa menjadi motivasi bagi siswa agar semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Jika sekolah kita semakin hijau dan asri, tentu akan dikenal sebagai sekolah yang peduli terhadap kelestarian alam,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Tambakboyo, Dra. Dewi Insani, M.Pd., sangat mengapresiasi program ini. Menurutnya, pembuatan pupuk kompos merupakan langkah nyata dalam mendidik siswa mengenai pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Kegiatan ini memberi pengalaman sekaligus pengetahuan yang bisa diterapkan tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan lingkungan sekitar,” ujar Bu Dewi.
Beliau juga berharap agar kebiasaan mengolah sampah menjadi kompos dapat terus dilakukan meskipun program ini berakhir. “Program ini sebenarnya adalah awal. Pembuatan pupuk kompos membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, dan saya harap setelah itu, kegiatan ini tetap dilanjutkan agar siswa terbiasa memilah sampah dan mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat,” tambahnya.
Koordinator Adiwiyata, Bu Deti Yuliana, S.Pd., mengakui bahwa ada beberapa kendala dalam pelaksanaan program ini, seperti kurangnya pemahaman siswa tentang pencampuran bahan yang tepat. Namun, ia optimis bahwa dengan pendampingan yang baik, program ini bisa berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal.
Misbah Nurul Fuadi, salah satu kader Adiwiyata, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Semoga ke depannya, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah, teman-teman bisa lebih peduli dalam memilah dan mengolah sampah,” harapnya.
Bu Deti menegaskan bahwa program ini adalah langkah awal menuju Adiwiyata Mandiri. “Kita sudah menjadi Adiwiyata Nasional, dan sekarang kita menuju Adiwiyata Mandiri. Program seperti ini adalah bagian dari persiapan kita untuk mencapai tujuan tersebut,” tutupnya.
Kegiatan ini ditutup dengan yel-yel Adiwiyata yang dipimpin oleh Misbah:
"Salam Bumi, Pasti Lestari!
Adiwiyata, Bisa!
Adiwiyata Mandiri, Pasti Bisa!
SMATA, Maju bersama hebat semua!
Yes! Yes! Yes!"
Semangat yang terpancar dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa siswa SMAN 1 Tambakboyo siap menjadi agen perubahan dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Kegiatan pembuatan pupuk kompos di SMAN 1 Tambakboyo pada Hari Peduli Sampah Nasional 2025 bukan sekadar acara seremonial, tetapi langkah nyata untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui program ini, siswa tidak hanya belajar tentang pengolahan sampah, tetapi juga diajak untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan. Harapannya, semangat ini akan terus menyala, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di masyarakat luas.
Assalamualikum Wr. Wb. Atas Berkat Rahmat Allah, Tuhan yang Maha Esa dan doa restu serta kerja keras segenap…
Copyright © 2017 - 2025 SMAN 1 TAMBAKBOYO All rights reserved.