SMAN 1 TAMBAKBOYO

Jl. Raya Sobontoro - Tambakboyo - Tuban

Beriman, Kreatif, Inovatif, Literatif, Akhlak dan Unggul

Tegap dalam Cita, Kuat dalam Asa, Seleksi Paskibraka Tuban 2025

Rabu, 16 April 2025 ~ Oleh Turi Tuta ~ Dilihat 35 Kali

Seleksi Paskibraka Tuban 2025

Selasa, 25 Februari 2025 

Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti SMAN 1 Tambakboyo, tempat berlangsungnya seleksi Paskibraka Kabupaten Tuban 2025. Puluhan peserta dari berbagai sekolah di Tuban hadir dengan penuh tekad, berjuang untuk mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Seleksi ini bukan hanya soal kedisiplinan dan kekuatan fisik, tetapi juga mental dan rasa nasionalisme yang tinggi. Para peserta telah melakukan persiapan matang demi bisa menampilkan performa terbaik mereka di hadapan tim seleksi. 

Setiap peserta datang dengan latar belakang dan motivasi yang berbeda. Bagi sebagian peserta, menjadi anggota Paskibraka bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga impian yang telah mereka pupuk sejak lama. Kurnandia Satia Rahmadani dari SMKN 3 Tuban mengaku telah mempersiapkan diri selama dua bulan sebelum seleksi. Ia berlatih fisik dan meningkatkan kemampuan baris-berbaris (LBB) untuk menghadapi tes ini. “Tantangan terbesar saya adalah tinggi badan. Minimalnya 160 cm, dan kebetulan tinggi saya pas 160 cm, jadi sudah ngepas banget,” ujarnya. Meskipun begitu, ia tetap optimis dan menyerahkan hasilnya dengan penuh keyakinan.

Imelita Ina Khomsah dari SMAN 1 Tambakboyo mengungkapkan bahwa Paskibraka merupakan impiannya sejak dulu. Walaupun sempat merasa ragu, namun setelah ditunjuk untuk mengikuti seleksi anggota Paskibra di kelas 10, semangatnya kembali tumbuh. “Kendala terbesar saya adalah mempertahankan fokus dan meningkatkan rasa percaya diri saat menjalani seleksi,” ungkapnya. Meski belum sepenuhnya yakin akan lolos, ia tetap berusaha memberikan yang terbaik.

Sementara itu, Hana Naili Rosyidah, Bilqis Nuril Hikmah, dan Farzantul Hawa dari MA Manbail Futuh menjadikan seleksi ini sebagai bagian dari impian mereka. “Kami sering berlatih untuk memperbaiki apa yang kurang agar terlihat lebih baik,” kata mereka. Dengan persiapan hampir satu bulan, mereka yakin bisa menghadapi tantangan dalam seleksi ini, terutama dalam latihan LBB.

Dewi Rikastiya dari SMAN 1 Kerek juga memiliki motivasi kuat untuk mengikuti seleksi ini. “Saya ingin memiliki kemajuan dan progres dalam diri saya,” ungkapnya. Ia telah berlatih PBB dan fisik selama dua minggu. Tantangan yang dihadapinya adalah postur tubuh yang perlu sedikit perbaikan agar lebih optimal saat baris-berbaris.

Menjadi anggota Paskibraka bukanlah hal yang mudah. Sohibatul Rokhim atau yang kerap disapa Kak Oki, purna Paskibraka Kabupaten Tuban tahun 2022 yang kini bertugas sebagai pendamping seleksi, menjelaskan bahwa proses seleksi Paskibraka terdiri dari beberapa tahap.

"Seleksi dimulai dari tahap awal di masing-masing sekolah, di mana setiap sekolah memilih 10 peserta terbaik untuk mengikuti seleksi lanjutan. Setelah itu, mereka menjalani pemeriksaan tinggi dan berat badan, tensi darah, serta tes dasar Peraturan Baris Berbaris (PBB). Tahap berikutnya, yang disebut Panpus, mencakup uji ketahanan fisik seperti lari, tes ulang PBB, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), serta ujian tertulis lainnya," paparnya.

Ia menekankan bahwa terdapat beberapa kriteria utama yang harus dipenuhi untuk menjadi Paskibraka. "Untuk perempuan, tinggi badan minimal adalah 160 cm, sedangkan laki-laki minimal 170 cm. Selain itu, peserta harus memiliki fisik yang prima, mental yang tangguh, serta kesiapan menghadapi latihan intensif. Karantina selama dua minggu menjelang pengibaran bendera juga menjadi tantangan tersendiri yang menuntut ketahanan fisik dan mental luar biasa," tambahnya.

Menurut Kak Oki, kendala terbesar yang sering dihadapi peserta adalah persyaratan tinggi badan. “Kami turut sedih melihat peserta yang harus terhenti karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Di satu sisi, kami ingin semua peserta bisa lanjut, tapi aturan tetap harus ditegakkan,” ujarnya.

Selain itu, daya tahan fisik dan mental menjadi ujian tersendiri. Para peserta harus siap menghadapi latihan di bawah terik matahari, menahan rasa lelah, serta menjaga kedisiplinan yang ketat. Tidak semua peserta mampu bertahan dalam kondisi ini, sehingga hanya mereka yang benar-benar siap yang bisa melangkah lebih jauh.

Bagi para peserta yang tengah berjuang, Kak Oki memberikan pesan untuk peserta agar terus berusaha dan pantang menyerah. "Fisik kalian harus optimal, perbanyak latihan, dan jangan pernah menyerah. Paskibraka tidak hanya mencari mereka yang disiplin, tetapi juga bermental kuat. Jangan bermalas-malasan, tetap semangat, karena saya yakin kalian bisa!" pesannya dengan tegas.

Seleksi Paskibraka Kabupaten Tuban 2025 menjadi ajang pembuktian bagi para peserta untuk menunjukkan dedikasi, disiplin, dan semangat juang mereka. Meski menghadapi berbagai tantangan, mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik demi meraih kesempatan menjadi bagian dari pasukan pengibar bendera. Seperti yang disampaikan oleh Kak Oki, kunci keberhasilan terletak pada ketahanan fisik, mental yang kuat, serta semangat pantang menyerah.

Bagi para peserta, lolos atau tidak bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bagian dari proses untuk terus berkembang. Semangat juang, kerja keras, dan tekad yang mereka tunjukkan dalam seleksi ini akan menjadi modal berharga dalam perjalanan hidup mereka ke depan. Tetaplah berlatih, jangan mudah menyerah, dan teruslah berusaha untuk meraih mimpi!

 

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT